Friday 6 September 2013

Contoh Naskah Drama Singkat

Selamat datang, anda sedang mencari contoh naskah drama 5 orang. info ini mungkin dapat sedikit memberikan inspirasi dan tentunya manfaat bagi kita. untuk Contoh Naskah Drama Singkat bisa silahkan lihat artikel selengkapnya yang ada dibawah ini. jangan lupa buat mengunjungi juga artikel lainya Naskah drama 5 orang yang berhubungan dengan Contoh Naskah Drama Singkat. terima kasih telah berkunjung Kali ini admin akan berbagi contoh teks drama singkat namun teks drama yang akan admin bagikan adalah teks drama lucu yang sudah tentu akan menghibur bagi teman-teman semua yang menyaksikan drama singkat lucu ini. Nah dalam Contoh Naskah Drama 4 Pemain yang akan saya berikan. Pemeran terdiri antara 2 - 4 orang dengan peran dan karakter masing-masing. Untuk dapat menemukan alur ceritanya sudahlah pasti di perlukan penghayatan dalam melakukan drama itu sendiri.

Contoh Naskah Drama Singkat


Drama ini diperankan oleh 4 orang pemain yang diantaranya ada yang berperan sebagi ayah, ibu dan juga Candra yang merupakan anak dari pasangan tersebut.
Langsung saja contoh teks drama singkat lucu dibawah ini :

Marlan : Marhan (Ayah)
Desi : Ani (Ibu)
Cahyono : Candra (putra Marhan dan Ani)

Candra : Ibu kenapa terlihat murung gitu Bu?

Ibu : Ibu pusing mikirin kamu, umur udah seusia gunung berapi tapi masih saja ogah menikah.

Ayah : Iya kamu tu nak, heran Bapak kenapa sih kamu nggak pengen-pengennya menikah padahal kata ibu tadi usia kamu udah seumuran gunung berantai.

Ibu : Gunung Berapi Pak Ayah : Oh.. iya, itu maksud Bapak, gungung berapi.

Candra : Owww.. berarti gungung berapi itu semuanya usianya sekitar 30-an tahun ya Bu/Pak? Berarti gunung-gunung berapi itu juga semuanya masih pada jomblo?

 Ibu : Ibu kurang tahu sih, tapi ngapain juga Ibu mikirin gunung, maunya Ibu yang penting putra Ibu lekas menikah.

Ayah : Iya, bener kata Ibu kamu. Kita nggak mau tahu soal gunung berantai. Yang penting putra tercinta Bapak segera mendapatkan pasangan.

Candra : Yaaa Ayah, berapa kali harus dibilangin?!

Ayah : Ya makanya kamu segera menikah biar nggak banyak yang perlu kamu bilangin ke Bapak.

Candra : Maksud aku bukan itu Pak. Itu tu.. Ayah : Itu apaan?

Candra : Gungung berapi, bukan gunung berantai.

Ayah : Oh.. iya, maksud Bapak gunung berapi.

Ibu : Eh.. sudah sudah.. Can, kamu cepetan cari isitri ya? Nggak baik lo kalau terus sendirian, lagian Ibu kan pengen punya momongan.

Candra : Kan Ibu udah punya aku, ngapain masih mikirin momongan lagi?

Ibu : Maksud Ibu itu, Ibu pengen punya cucu gitu.

Candra : Yang lucu plus imut gitu ya Bu?

Ibu : Iya. Yang imut, lucu dan suka makan sambal.

Ayah : Ah .. Ibu ini, masak pengen cucu aja harus yang doyan ama sambal.

Ibu : Terus kalau Bapak maunya yang bagaimana?

Ayah : Ya yang tinggi gitu dong biar kelihatan perkasa!

Candra : Tinggi Pak, emang setinggi apa?

Ayah : Setinggi tiang listrik Can

Candra : Oh.. gitu ya Pak, ya udah deh mulai sekarang Candra akan mencari pasangan untuk saya jadikan istri, dan segera memberikan momongan buat Ibu dan Ayah, yang lucu, imut, doyan sambal, dan tinggi kayak tiang listrik.

No comments:

Post a Comment