PENGUMUMAN UKA SERGUR 2012
Uji Kompetensi Awal (UKA) Sertifikasi Guru 2012 telah dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 25 Februari yang lalu dengan jumlah peserta mencapai 300.000 peserta dari seluruh mata pelajaran yang diajarkan oleh masing-masing peserta dari tingkat SD sampai SMA atau yang sederajat. Dari informasi yang diperoleh, pihak penyelenggara hanya akan meluluskan 250.000 peserta (lihat disini), sementara sisanya yaitu 50.000 peserta akan dinyatakan tidak lulus. Bagi para peserta yang dinyatakan tidak lulus Uji Kompetensi Awal, sebelum mengikuti tes UKA berikutnya akan diadakan pembinaan terlebih dahulu dan akan diikut sertakan pada UKA tahun berikutnya. Sebagai informasi awal, pengumuman hasil Uji Kompetensi awal akan diterbitka pada tanggal 18 Maret 2012. Hanya teknis pelakasanaan belum jelas. Apakah secara online melalui situs Informasi Sertifikasi Guru atau secara Offline. Kita tunggu saja sampai waktunya.
Informasi ini akan di update setelah terbit pengumuman hasil UKA Sertifikasi Guru 2012
Cuplikan Berita Kompas.com
- KOMPAS.com - Nilai rata-rata sementara hasil uji kompetensi awal (UKA) guru tidak memuaskan. Hal itu diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh. Ia menjelaskan, dari hasil pemindaian yang baru berjalan 82 persen, diperoleh nilai rata-rata guru SD hanya mencapai angka 35 dari 100 soal yang dikerjakan. Ketahuan semua kualitas dan kompetensi kawan-kawan kita, guru SD rata-rata nilainya hanya 35, dan guru IPA/IPS rata-rata nilainya hanya 46 "Per hari ini, pemindaian nilai UKA baru mencapai 82 persen. Dari data yang ada sementara, saya semakin yakin tentang pentingnya UKA ini. Kenapa? Ketahuan semua kualitas dan kompetensi kawan-kawan kita, guru SD rata-rata nilainya hanya 35, dan guru IPA/IPS rata-rata nilainya hanya 46," ujar Nuh di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (8/3/2012) malam. Oleh karena itu, lanjutnya, hasil sementara ini menciptakan kemungkinan kuota sertifikasi guru tahun 2012 sebanyak 250 ribu tidak akan terpenuhi. "Ya tidak apa-apa jika tidak terpenuhi. Tidak boleh dipaksakan. Kalau memang ada sisa kuota, ya biarkan. Masa harus dipaksakan penuh? Padahal kualitas gurunya tidak sesuai," ujarnya. Seperti diberitakan, beberapa waktu lalu ribuan guru honorer menuntut kejelasan status di depan Istana Negara, Jakarta. Mereka berharap pemerintah segera menepati janji untuk menaikkan status mereka menjadi guru PNS. Menanggapi itu, pemerintah langsung memberikan sinyal cepat. Sertifikasi guru honorer akan diselesaikan dalam waktu cepat. Uji kompetensi awal pun telah digelar dua pekan lalu.
- KOMPAS.com - Kekhawatiran banyak pihak tentang usia guru akan memengaruhi hasil uji kompetensi awal (UKA) ternyata tak terbukti. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (8/3/2012) malam, menyebutkan, lebih dari 50 persen guru berusia 25-55 tahun memiliki hasil UKA yang memuaskan dan dinyatakan lulus. Sebaliknya, 41 guru yang berusia di bawah 25 tahun dari 172 guru yang mengikuti UKA dinyatakan tidak lulus. "Data ini menunjukkan bahwa pihak yang menilai guru tua tidak mampu mengerjakan soal ujian itu salah. Buktinya sebagian besar dari mereka lulus UKA," kata Nuh. Pihak yang menilai guru tua tidak mampu mengerjakan soal ujian itu salah. Buktinya sebagian besar dari mereka lulus UKA Bahkan, lanjut Nuh, jika dipetakan berdasarkan jurusan, banyak guru peserta UKA yang tidak memiliki kesamaan antara program studi S-1nya dengan mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. "Misalnya, sarjana pertanian mengajar Matematika. Sarjana ekonomi mengajar Bahasa Indonesia. Ketahuan semua" ujarnya. Seperti diberitakan, sampai saat pelaksanaan UKA ditetapkan oleh pemerintah, banyak pihak dari organisasi guru sampai pemerhati pendidikan yang menilai UKA tidak adil untuk para guru yang berusia tua. Alasannya, banyak guru dengan masa mengabdi lebih dari 10 tahun yang khawatir tidak akan mampu berkompetisi dengan guru berusia muda berstatus "fresh graduate". Menanggapi itu, pemerintah bergeming dan tetap menggelar UKA. Pada 18 Maret mendatang, hasil UKA akan diumumkan guna melakukan pemetaan dan evaluasi terhadap kualitas guru secara nasional.
- KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mendapatkan 82 persen hasil sementara uji kompetensi awal (UKA) guru. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan, dari hasil itu diketahui kualitas guru di semua daerah. Berdasarkan hasil sementara, sejumlah daerah di kawasan Indonesia Timur menunjukkan nilai yang sangat rendah. Daerah-daerah tersebut di antaranya Sumba Tengah, Papua, Morotai, Barito, Mentawai dan Maluku. Sementara itu, papar Nuh, daerah-daerah yang memiliki nilai rata-rata UKA tertinggi didominasi daerah dari Pulau Jawa, yaitu Sukabumi, Pasuruan, Magelang, Surakarta, Rembang, dan Banyumas. Di luar itu, hanya Denpasar yang menurut Nuh memiliki nilai rata-rata tertinggi dari hasil sementara UKA. Sedangkan untuk DKI Jakarta, kata Nuh, walau sebagai ibukota, tapi DKI Jakarta tidak masuk dalam urutan tertinggi hasil sementara UKA. "DKI Jakarta tidak masuk di jajaran nilai rata-rata tertinggi. Ini baru hasil sementara. Nanti 18 Maret, saya akan beberkan semuanya. Biar semua tahu bagaimana nilai para guru kita ini. Saya rasa dua hari ke depan pemindaian hasil UKA sudah bisa mencapai 100 persen," kata Nuh, di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Kamis (8/3/2012) malam. Sebelumnya, Nuh mengungkapkan, nilai rata-rata sementara hasil uji kompetensi awal (UKA) guru tidak memuaskan. Dari hasil pemindaian yang baru berjalan 82 persen, diperoleh nilai rata-rata guru SD hanya mencapai angka 35 dari 100 soal yang dikerjakan. Oleh karena itu, lanjutnya, hasil sementara ini menciptakan kemungkinan kuota sertifikasi guru tahun 2012 sebanyak 250 ribu tidak akan terpenuhi.
No comments:
Post a Comment