Saturday 17 March 2012

Rafa, Air Liurnya Jadi Kristal Kelereng

Rafa, Air Liurnya Jadi Kristal Kelereng Intan - Sungguh fenomena diluar nalar normal manusia. Lebih dari 90 butir batu kristal keluar dari air liur seorang bayi di Malang – Jawa Timur. Batu-batu kristal yang mirip intan itu muncul bersama air liur Rafael Putra Hariyadi alias Rafa (1 tahun).

Rafael adalah anak pasangan Hariyadi (38) dengan Leny Marliana (35) warga Perum Tumpang Permai, Desa Jeru, Kec Tumpang, Kab Malang. Warga pun geger dengan berita ini. Menurut ibu Rafa, batu-batu kristal itu pertama kali muncul 17 Februari 2012 lalu, yang ditemukan ditempat tidur Rafa. Sebelumnya, orangtua Rafa menemukan 6 butir ditempat tidur dan dibuang.

Tanpa sadar mereka mengetahui asal batu-batu kristal tersebut dan mengumpulkannya. Dari 90 butir lebih kristal intan, 9 batu besar berukuran 8 mm. Sedangkan batu kecil lain seukuran 1 mm-an. Dalam sehari Rafael pernah mengeluaran batu kristal sampai 22 butir.

Hingga kemarin (15/3) butiran ini belum di uji klinis. Ayah Rafa pernah coba membenturkan ke kaca dan kacanya pecah.Masing-masing butiran memiliki warna yang tidak sama. Namun tidak semua air liur berubah jadi intan. Batu akan muncul bila Rafa seolah memukul-mukul kepala atau membuka lebar mulut sambil bergumam.
Rafa, Air Liurnya Jadi Kristal Kelereng Intan
Berita Rafa Muncul di Berbagai Media
Perubahan atau kemunculan dari batu intan tidak dapat diketahui. Kadang air dipelototi tetapi tidak juga menjadi batu kristal intan. Sepertinya, kita dislimurkan dan mendadak sudah menjadi batu kristal intan,” ungkap Heriyadi.
Adanya kelainan pada Rafa ini, Leny memeriksakan ia ke bidan dan rongent namun nihil. Leny menuturkan Rafa lahir 4 Maret 2011, saat lahir pupil matanya berwarna pelangi seolah memakai softlens, namun perlahan hilang. Tak pelak warga pun berduyun-duyun kerumah Leny untuk melihat langsung keanehan ini.
Fenomena apa ini? Wallahu a’lam bisshowab.. Yang penting, semoga tidak dijadikan ajang yang mengantarkan umat muslim menuju kesyirikan sebagaimana yang terjadi pada Ponari beberapa tahun yang lalu.

No comments:

Post a Comment